Kamis, 06 September 2012

0 Permasalahan pada jaringan LAN

Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian jaringan yang kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan komputer yang baik dan bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung jaringan dan kondisi jaringan dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara normal.


Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan. Jaringan komputer sangat rawan terhadap ganguan atau kerusakan dikarenakan banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadi ganguan atau kerusakan pada jaringan tersebut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah: 

1) Tegangan Listrik Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Komputer yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan komputer yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation maupun di komputer server. 2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala. Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN tersbut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet tidak dapat dilakukan. 
Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat. Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing masing komponen dapat diuraikan sebagai berikut: 
a) Server Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server. 
b) Workstation Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut. 
c) Hub/switch Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut. 
d) Network Interface Card (Kartu jaringan) Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik. 
e) Kabel dan konektor Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu: 
(1) Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan. 
(2) Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja. 
(3) Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti. 
Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal. Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat. 

MengenaL Jaringan Komputer 
Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan alat-alat yang lain seperti printer, hub, dan yang lainnya yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara dan bisa di gunakan secara bersama. Media perantara ini bisa merupakan media kabel ataupun media tanpa kabel yang akan mengalirkan data dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, yang memungkinkan masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa bertukar dokumen dan data, memakai satu printer untuk beberapa komputer. 
Klasifikasi Jaringan Komputer 
Klasifikasi jaringan komputer berdasarkan skala dibagi dalam empat bagian : 
Skala yang dimaksud disini adalah ukuran dari daerah cakupan jaringan komputer. 
1. LAN ( Local Area Network ) 
Local area network adalah jaringan lokal atau jaringan private yang ada dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. LAN biasa di gunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan satu resource secara bersama-sama, misalnya penggunaan printer secara bersama-sama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan lain-lain. 
2. MAN ( Metropolitan Area Network ) 
Metropolitan Area Network adalah pengembangan dari LAN yang menggunakan metode yang sama dengan LAN tetapi daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan LAN yang hanya ada pada satu ruangan atau gedung, tetapi pada MAN cakupannya bisa merupakan satu RT atau beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama. 
3. WAN ( Wide Area Network ) 
Wide Area Network dengan cakupan yang lebih luas lagi, cakupannya meliputi satu kawasan, satu pulau atau satu negara bahkan benua. Sedangkan metode yang di pakai dalam WAN hampir sama dengan yang di pakai di dalam LAN dan MAN. 
4. Internet 
Internet adalah interkoneksi antar jaringan-jaringan komputer yang ada di dunia yang bisa saling berkomunikasi dan bertukan informasi menggunakan standard Internet Protocol ( IP ). 
Klasifikasi jaringan komputer berdasar kan media pengantar data daoat kini bagi menjadi dua : 
1. Wireless Network 
Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan media pengantar peralatan radio yang bisa saling terhubung. Jenis- jenis radio yang bisa di gunakan memiliki macam dan ragam yang banyak. Seperti halnya radio yang biasa kita dengar kan yang memiliki frequensi, radio inipun memiliki frequensi yang membatasi tiap-tiap radio tidak saling terhubung. Frequensi yang di gunakan pada radio untuk jaringan komputer biasanya menggunakan frequensi tinggi, seperti 2.4 GHz , 5.8 GHz, dan banyak lagi yang lainnya. 
2. Wire Network 
Wire Network adalah jaringan komputer dengan menggunakan kable sebagai perantaranya. Kabel yang umum digunakan pada jaringan komputer biasanya di sebut dengan kabel UTP (Unshielded twisted-pair). Kabel ini menggunakan bahan dasar tembaga tanpa pelindung di dalamnya, makanya kabel ini dinamakan dengan Unshielded twisted-pair. Kabel yang digunakan dalam pengkoneksian komputer-komputer ini memiliki kategori yang berbeda-beda, dimulai dengan category 1 ( cat1), category 2 (cat2), category 3(cat3), category 4(cat4), category 5 (cat5), Enhanced category 5 (cat5e), dan lain-lain. Sedangkan yang umum dipakai adalah (cat5) dan (cat5e). Sedangkan konektor di ujung masing-masing kabel di sebut dengan RG 45. 
Klasifikasi jaringan berdasarkan fungsi. Jaringan komputer dibagi menjadi 2 bagian. 
1. Client Server 
Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu komputer di dalam jaringan tersebut di dedikasikan sebagai server atau induk dari komputer yang lain, yang melayani atau memberikan services kepada komputer lain sebagai client. Services disini bisa berupa service web, service mail, service file, dan services yang lainnya. 
2. Peer to Peer 
Peer to Peer adalah jaringan komputer dimana komputer yang terhubung bisa menjadi server sekaligus sebagai client. Implementasi bisa kita lihat pada jaringan network local yang bisa menerima dan memberikan access dari dan ke komputer yang lainnya. 
Topologi Jaringan 
Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan. 
Topologi jaringan ada beberapa bentuk sebagai berikut. 
1. Topologi Bus 
Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi. 
Gambar topologi bus 
Topologi ini awalnya menggunakan kable Coaxial sebagai media pengantar data dan informasi. Tapi pada saat ini topologi ini di dalam membangun jaringan komputer dengan menggunakan kabal serat optik ( fiber optic) akan tetapi digabungkan dengan topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya.

2. Topologi Cincin 
Topologi cincin atay yang sering disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin.  Adapun kelebihan dari topologi ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih dihemat. Tetapi kekurangan dari topologi ini adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung. 
              Gambar ring topology
 

3. Topologi Token Ring 
Topologi ini hampir sama dengan topologi ring akan tetapi pembuatannya lebih di sempurnakan. Bisa di lihat dari perbedaan gambar. 
 Gambar topologi token ring 
Didalam gambar jelas terlihat bagaimana pada token ring kable penghubung di buat menjadi lingkaran terlebih dahulu dan nantinya akan di buatkan terminal-terminal untuk masing-masing komputer dan perangkat lain. 
4. Topologi Bintang 
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll. 
 
Gambar topologi star 
Pada gambar jelas terlihat satu hub berfungsi sebagai pusat penghubung komputer-komputer yang saling berhubungan. Keuntungan dari topologi ini sangat banyak sekali diantaranya memudahkan admin dalam mengelola jaringan, memudahkan dalam penambahan komputer atau terminal, kemudahan mendeteksi kerusakan dan kesalahan pada jaringan. Tetapi dengan banyak nya kelebihan bukan dengan artian topologi ini tanpa kekurangan. Kekurangannya diantaranya pemborosan terhadap kabel, kontol yang terpusat pada hub terkadang jadi permasalahan kritis kalau seandainya terjadi kerusakan pada hub maka semua jaringan tidak akan bisa di gunakan. 
5. Topologi Pohon 
Topologi pohon atau di sebut juga topologi hirarki dan bisa juga disebut topologi bertingkat merupakan topologi yang bisa di gunakan pada jaringan di dalam ruangan kantor yang bertingkat. 
 Gambar topogi pohon (tree) 
Pada gambar bisa kita lihat hubungan antar satu komputer dengan komputer lain merupakan percabangan dengan hirarki yang jelas.sentral pusat atau yang berada pada bagian paling atas merupakan sentral yang aktiv sedangkan sentral yang ada di bawahnya adalah sentral yang pasif. 
Sampai disini sedikit pemaran saya pada artikel kali ini dan akan saya lanjutkan pada artikel selanjutnya dengan cara membangun jariangan yang bagus, dan cara penanggulangnan masalah pada jaringan. 

TOPOLOGI STAR 

Pada saat suatu komputer ingin berkomunikasi dengan komputer lain melalui LAN (Local Area Network), komputer tersebut membutuhkan media koneksi yang membentuk suatu topologi tertentu. Ada 3 topologi yang dikenal di jaringan komputer : 1. Bus, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel CoAX (RG58) atau 10Base-2 Bentuk jaringan Bus menyerupai jalan yg memiliki banyak pemberhentian (bus stop) 2. Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP atau 10/100/1000Base-T Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dgn pusatnya adalah suatu hub atau switch 3. Ring, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP cat 3 atau TokenRing Bentuk jaringan Ring secara fisik menyerupai Star dgn pusatnya adalah suatu perangkat yg bekerja secara Ring (informasi diputar dlm lingkaran sampai ditemukan tujuannya) 

MENGENAI TOPOLOGI STAR 

Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub. 
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan). Bagaimana Jaringan Star Bekerja 
Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Active hubhub. Hub tipe tersebut sering disebut juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke Jaringan Bintang Hybrid (Hybrid Star Network) 

Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel untuk mengimplementasikan jaringan star. Hybrid hub dapat digunakan untuk mengakomodasi beberapa tipe kabel dalam satu jaringan bintang. 
Keuntungan dari penggunaan Topologi Star 

Keuntungan dari penggunaan topologi star: Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung. Kita hanya tinggal menambah kabel baru dari komputer kita ke lokasi pusat (central location) dan pasangkan kabel tersebut ke hub. Bila kapasitas dari hub pusat sudah melebihi, maka kita tinggal mengganti hubhub yang memiliki jumlah port yang lebih banyak. tersebut dengan Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan diagnosa kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Intelligent hub merupakan hub yang dilengkapi dengan microprocessors yang selain memiliki fitur sebagai tambahan untuk mengulang sinyal jaringan juga melakukan monitor yang terpusat dan manajemen terhadap jaringan. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Hub dapat mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan memisahkan komputer yang rusak tersebut dari jaringan dan memperkenankan jaringan untuk beroperasi kembali. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda. Kekurangan dari penggunaan Topologi Star 

Topologi star mempunyai kekurangan sebagai berikut: Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi. Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian traffic jaringan (switch network traffic). Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain. 

 

Berbeda dengan topologi mesh, perangkat pada topologi star ini tidak langsung terhubung satu sama lain, tetapi melalui perangkat pusat pengendali (central controller) yang biasa disebut dengan HUB. 

Pada topologi star, HUB berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke HUB terlebih dahulu, yang kemudian meneruskannya ke komputer tujuan (lihat gambar). 

Dengan bentuk hubungan seperti itu, kabel yang diperlukan hanyalah sebanyak komputer dalam jaringan dan port I/O juga cukup hanya satu di setiap komputer. Sehingga banyaknya kabel link dan port I/O menjadi lebih sedikit yang berarti bahwa biaya yang dibutuhkan menjadi tidak semahal seperti pada topologi mesh. 

Keuntungan lainnya, topologi star ini juga memiliki sifat robustness, yaitu jika terjadi kerusakan pada satu link, maka hanya berakibat pada komputer yang berada pada jalur link itu saja, sedangkan komputer lainnya tetap aktif. Sepanjang tidak ada masalah dengan HUB, dengan sifat ini maka kerusakan link dapat segera diketahui dan diisolir. 

Kelemahannya, karena topologi star ini sangat bergantung kepada HUB sebagai pusat pengendali, maka HUB harus selalu berada dalam kondisi baik. Kerusakan pada HUB berakibat pada “lumpuhnya” seluruh link dalam jaringan sehingga komputer tidak dapat saling berkomunikasi. 

Perbedaaan Antara Topologi Star dengan Topologi Mesh, : 

Karakteristik topologi ini sebagai berikut : Medium transmisi yang digunakan dalam tipe topologi ini, membentuk jalur tertutup (closed loop), dan setiap workstation mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan file server, sehingga seluruh sistem tidak akan gagal bila ada salah satu kabel pada workstation yang terganggu. Mudah dikembangkan, karena tiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung kecentral node. Dapat digunakan kabel yang “lower grade”, karena hanya menghandle satu lalu lintas data, biasanya digunakan kabel UTP. Node-node tersambung langsung ke suatu node pusat (biasa berupa hub), sehingga mudah dikembangkan. Keuntungannya dari topologi star adalah apabila satu kabel node terputus, node lainnya tidak terganggu. 

 
Topologi MESH Karakteristik topologi ini adalah sebagai berikut : Pada topologi mesh tiap komputer terhubung langsung dengan komputer lain (pear to pear). Setiap komputer mempunyai jalur sendiri-sendiri dengan komputer lain, sehigga tidak akan terjadi collision domain. Kerugian dari penggunaan topologi ini adalah penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga dibutuhkan dana yang besar. Keuntungan dari penggunaan topologi ini adalah apabila ada salah satu jalur pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain. 

Rabu, 05 September 2012

0 Mengidentifikasi masalah fungsionalitas jaringan pada PC melalui gejala yang muncul

Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan Merupakan pekerjaan administrator jaringan.
Faktor – faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan atau kerusakan pada jaringan komputer:
1. Tegangan listrik
2. Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu sering kita sebut jaringan dalam kondisi down
Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal, down dapat menyebabkan komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali.
Down dalam jaringan LAN dapat dideteksi melalui indikator-indikator yang diperlihatkan oleh komponen jaringan antara lain:
1. Server
2. Workstation
3. Hub /switch
4. Network Interface Card (kartu jaringan)
5. Kabel dan konektor
1. Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau sistem operasi berbasis network (Network Operating System).
Berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut, Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut.
jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
2. Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server.
Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut
3. Hub/Switch
hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server.
Kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu indikator untuk masing masing workstation.
Apabila lampu indikator power Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak.
Jika ada lampu indikator workstation yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
4. Network Interface Card
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan.
Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam sistem jaringan.
Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup.
5. Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
a. Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST
b. Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45
c. Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC
a. Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST
Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan
b. Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch
c. Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC
Kabel jenis coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar (tidak konek).
Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan.
Selain perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal.
Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi kerusakan saja.
Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan komunikasi data menjadi lambat.
Sumber: Dikmenjur. 2004. Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC Yang Tersambung Jaringan. Modul TKJ. Jakarta

Selasa, 04 September 2012

0 Mendiagnosis permasalahan pengoperasian pc yang tersambung jaringan LAN

Tips Mengatasi Permasalahan pada Jaringan LAN - Sudah lama IT Newbie tidak membahas tentang networking, biasanya IT Newbie lebih sering membahas virusTips trik windows. Kali ini IT Newbie mau memberikan sedikit berbagi informasi mengenai cara mengatasi permasalahan pada jaringan LAN.

Pernahkah diantara sobat IT Newbie yang mengalami pada jaringan LAN nya. Permasalahan pada jaringan LAN memang menjadi permasalahan umum terutama bagi jaringan, terutama pada warnet, office dan lain sebagainya. Bagi anda yang bukan seorang IT pasti akan sulit untuk mengidentifikasi permasalahan pada jaringan LAN, namun dengan adanya informasi pada blog ini, sobat akan sedikit mengetahui permasalahan umumnya. Langsung saja kita bahas.

Troubleshooting jaringan merupakan area lokal yang berarti mengidentifikasi dan menghapus masalah jaringan untuk mendapatkan kinerja yang optimal. Untuk memecahkan masalah di jaringan LAN, penting untuk memonitor LAN untuk mengidentifikasi masalah. LAN pemantauan dapat dicapai dengan komputer manajemen jaringan atau sniffer jaringan umum. Protokol Analyzer menyediakan berbagai LAN solusi pemecahan masalah melalui jaringan TCP / IP dan lain sebagainya.

Pemecahan masalah LAN / TCP / IP  sering bisa rumit dan skenario pemecahan masalah nya termasuk menemukan alamat IP duplikat pada komputer jaringan, aplikasi jaringan terkonfigurasi, non-dioptimalkan perangkat jaringan, kinerja pelayanan rendah, masalah kabel, LAN card rusak dan switch jaringan, virus dan serangan spyware, firewall konfigurasi, masalah keamanan, permasalahan DNS / DHCP , pengaturan server proxy dan overloading dari server jaringan dengan jumlah aplikasi perangkat lunak dan lain sebagainya.

Permasalahan di Jaringan Local Area Network dapat terangsang oleh sejumlah alasan sebagaimana disebutkan di atas. Menjadi seorang administrator LAN / Jaringan itu merupakan tanggung jawab Anda bahwa Anda sangat menyadari infrastruktur LAN Anda, hardware network, software, hak akses pengguna dan preferensi dan konfigurasi utama dari jaringan. Praktek terbaik adalah membuat inventarisasi semua sumber daya dari LAN Anda seperti jumlah workstation, perangkat lunak yang diinstal dan hardware jaringan.

Berikut ini tips yang mungkin berguna dalam menganalisa dan troubleshooting masalah yang paling umum pada LAN Anda. Setiap kali Anda menghadapi masalah konektivitas, masalah keamanan dan masalah performa  berikut sangat membantu dalam mendiagnosis troubleshootin :

Masalah Konektivitas :
  • Hal pertama untuk memeriksa untuk memastikan bahwa Anda memiliki alamat IP kelas yang sama dan subnet mask yang terkait dalam semua komputer di LAN Anda.
  • Pastikan bahwa sobat telah memberikan alamat gateway yang akurat pada semua komputer.
  • Pastikan bahwa semua kabel jaringan terpasang erat di kedua ujungnya yaitu salah satu ujungnya di Switch Hub / dan satu di LAN card.
  • Pastikan bahwa lampu Switch Hub / dan kartu LAN ON dan bekerja.
  • Jika Anda berada di balik proxy server dan menghadapi masalah konektivitas internet, pastikan bahwa Anda telah memberikan pengaturan server proxy akurat di komputer klien.
  • Periksa pengaturan firewall Anda dan pastikan bahwa firewall tidak memblokir lalu lintas masuk dan keluar.
  • Gunakan perintah PING pada prompt umum untuk memverifikasi konektivitas dengan komputer lainnya..
Contoh
Pada perintah command prompt
  • Ping 100.100.100.1 kemudian tekan enter (100.100.100.1 adalah alamat IP dari komputer lain)
  • Jika masalah konektivitas dengan komputer tertentu, instal ulang driver dari adapter NIC dan jika masalahnya masih ada kemudian mengubah adaptor NIC dan mengkonfigurasi ulang.
  • Jika masalah konektivitas masih belum diselesaikan kemudian memeriksa kabel jaringan dari komputer ke HUB / Switch
Masalah Keamanan

Masalah keamanan adalah lebih mungkin terjadi di LAN jika tidak ada mekanisme keamanan yang tepat, kebijakan, program antivirus dan metode keamanan telah dilaksanakan.
  • Instal update antivirus dan program anti spyware dan secara teratur memindai server jaringan Anda semua komputer dalam jaringan.
  • Dalam aplikasi server blok proxy yang terkenal yang menyebabkan masalah keamanan di jaringan dan menentukan aturan akses internet yang spesifik untuk pengguna.
  • Gunakan password yang kuat, metode enkripsi dan membatasi akses ke sumber daya jaringan.
  • Aktifkan logging pada semua komputer jaringan dan mesin server.
  • Menerapkan kebijakan keamanan.
  • Update sistem operasi dan menginstal paket layanan terbaru dan patch keamanan.
  • Bersihkan registri komputer dengan software registry cleaner yang baik Windows. Sebuah registri yang dioptimalkan bebas dari kesalahan diperlukan untuk kelancaran fungsi komputer.
  • Menerapkan firewall pada komputer gateway dan akan menyimpan komputer Anda dari akses internal dan eksternal yang tidak sah.
Tips di atas pasti akan membantu Anda dalam menyelesaikan masalah keamanan terkait di LAN Anda.

Permasalahan Kinerja :
 
Masalah kinerja dalam jaringan terjadi dengan aplikasi berat diinstal, kesalahan registri Windows, antivirus dan anti spyware sistem bebas, perangkat keras rendah atau rusak, memori fisik yang rendah, cara pintas yang tidak perlu jaringan, akses simultan ke server untuk sumber daya yang sama dan dalam unmanaged lingkungan jaringan.
  • Membagi jaringan dalam subnet sangat membantu dalam load balancing dan meningkatkan kinerja.
  • Hapus cara pintas jaringan yang tidak perlu dan akan meningkatkan kecepatan browsing jaringan.
  • Menghapus cookie, sejarah browser dan file-file sementara lainnya.
  • Meningkatkan memori fisik (RAM)
  • Uninstall aplikasi perangkat lunak yang tidak perlu dari komputer.
  • Secara terpisah mengkonfigurasi server proxy, server File, Print server dan komputer Gateway untuk menempatkan beban minimum pada setiap server.
  • Instal LAN card yang mendukung 10/100 Mbps kecepatan dan menggunakan switch bukan hub di LAN.


Mungkin hanya sebagian tips dari IT Newbie, jika ada yang kurang anda bisa menambahkan dengan cara mengisi pada kotak komentar dibawah ini.





Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:

•    Kerusakan atau kesalahan Hardware

Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan antara lain mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya.


•    Kesalahan software

Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta topologi jaringan.


A.    Kerusakan atau kesalahan Hardware

Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card (kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.

a)    Network Interface Card (kartu jaringan)

Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu indikator harus sudah menyala. Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut.

Secara software untuk mengetahui bahwa kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :

(1)    Klik Start > setting >klik Control Panel
(2)    Pilih icon system  double klik pilih menu Device Manager

Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.


b) Pengkabelan dan Konektor

Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi.   Tetapi kesalahan dalam aturan pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali mengganggu dalam system jaringan kabel.
1)    Untuk Pengunaan kabel thin coax

Seperti dalam gambar berikut permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah seperti dalam gambar:


Gambar 12. Permasalahan pada Kabel Jenis Thin Coax.

Keterangan Gambar:
  
1.    Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.  
2.    Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu jaringan dengan konektor kabel. 
3.    Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat dalam jaringan.
4.    Resistor pada terminating Connector 
5.    Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor  
6.    Longgar pada male connector

Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5  akan mengakibatkan system jaringan akan mengalami down (komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor yang longgar hanya terjadi pada workstation (client) yang bersangkutan saja yang berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan akan down juga.
2)    Untuk Pengunaan kabel thick coax

Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena menggunakan jenis topologi jaringan yang sama seperti dalam gambar berikut:



Gambar 13. Permasalahan pada Kabel Jenis Thick Coax.

3)    Untuk Penggunaan kabel UTP

Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini relatif sedikit, karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana workstation (client) terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub. Sehingga pengecekan kerusakan kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti dalam gambar berikut:



Gambar 14. Permasalahan pada Kabel Jenis UTP.


Keterangan gambar:
1.    Konektor longgar (tidak terhubung)
2.    Kabel short  
3.    Kabel terbuka (open)

Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel. 
B.    Software 

Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa dikelompokkan atas:

a)    Kesalahan setting konfigurasi jaringan

Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan model ISA karena kita harus menentukan :
1.    Alamat port I/O
2.    Nomor Interupt 
3.    Direct Memory Access Request line
4.    Buffer memory Address

Berbeda dengan kartu model ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara otomatis telah tersedia. 

b)    Kesalahan Protocol yang digunakan

Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar. 
c)    Kesalahan pengalamatan IP.

Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.   

 
d)    Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer

Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.

e)   Kesalahan Service Network (file and print sharing)

Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print sharing.

f)   Kesalahan Security System

Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password). 

g)   Kerusakan file program, sehingga perlu di update.

Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).

Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software  tersebut dapat dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut. Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:

·Tidak bisa Login dalam jaringan, Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara keseluruhan. 
·Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood.Apabila secara hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi. 
·Tidak bisa sharing files atau printer. Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik kanan share.   
·         Tidak bisa install network adapter. Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.  Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya. 
  Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita. Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau sharing printer.

Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya hubungan antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer tersebut tidak dapat terhubung dalam jaringan. 
Pengecekan kesalahan harus dilakukan satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan, nama Workgroupnya dan sebagainya.       
Rangkuman 

Permasalahan muncul yang sering muncul pada pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas kerusakan atau kesalahan hardware dan kesalahan software.
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware pada sistem jaringan  yang sering dialami adalah pada kesalahan pengenalan Kartu Jaringan, Pengkabelan dan konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan sebagainya. Untuk pengakbelan dan konektor yang sering terjadi adalah kabel terbuka (open), kabel short dan konektor longgar.  

Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan setting dan konfigurasi jaringan pada komputer server maupun komputer client yang digunakan, jenis protokol yang dipakai jaringan dan workgroup yang digunakan.